Real Madrid C.F.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Real Madrid Club de Fútbol (
pengucapan bahasa Spanyol: [reˈal maˈðɾið ˈkluβ ðe ˈfutβol]), atau biasa dikenal dengan nama
Real Madrid saja, adalah sebuah klub
sepak bola profesional yang berbasis di kota
Madrid,
Spanyol. Didirikan pada
6 Maret 1902 dengan nama
Madrid Club de Fútbol, tim ini menggunakan gelar
Real ("dari kerajaan") setelah Raja
Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin resmi kepada klub tersebut pada
Juni 1920. Real Madrid telah bermain di Divisi Utama Liga Spanyol (
Primera División) yang disebut sebagai
La Liga
sejak awal kompetisi ini dimulai, tahun 1928, dan merupakan klub
tersukses di Spanyol berdasarkan jumlah trofi juara yang telah mereka
raih.
[2] Bersama
FC Barcelona dan
Athletic Bilbao,
klub ini menjadi salah satu klub yang belum pernah terdegradasi ke
divisi bawah. Klub ini juga merupakan salah satu klub terbaik
abad ke-20 menurut
FIFA. Mereka telah meraih 32 gelar
La Liga, 18 gelar
Copa del Rey, 8
Piala Super Spanyol, 9 gelar
Piala Champions/Liga Champions UEFA, 2
Piala UEFA, 1
Piala Super Eropa, dan 3
Piala Interkontinental.
Kostum tradisional Real Madrid adalah putih-putih, sehingga dijuluki
Los merengues (Tim putih). Stadion kandangnya adalah
Stadion Santiago Bernabéu
yang berkapasitas 80.354 penonton. Real Madrid sendiri memiliki
rivalitas cukup sengit terutama dengan Barcelona (dikenal sebagai
El Clásico) dan klub sekota
Atletico Madrid (dikenal sebagai
El Derbi madrileño).
Sejak tahun 2000-an, Real Madrid dikenal sebagai tim yang gemar
membeli pemain-pemain mahal berkelas dunia, sehingga diberikan julukan
baru, yaitu
Los Galácticos (tim galaksi). Klub ini juga dikenal sebagai salah satu klub terkaya di dunia, dengan penghasilan sebesar 438,6 juta
Euro pada tahun 2011.
[3][4]
Sejarah
Awal mula (1902—1945)
Foto bersejarah Real Madrid pada musim 1905—1906.
Awal mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para akademisi dan mahasiswa dari
Institución libre de enseñanza yang di dalamnya termasuk beberapa lulusan dari
Universitas Oxford dan
Universitas Cambridge. Mereka mendirikan
Football Club Sky
pada 1897 yang kemudian kerap bermain sepak bola secara rutin pada hari
Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada
tahun 1900, yaitu:
New Foot-Ball de Madrid dan
Club Español de Madrid.
[5] Klub terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan
Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902.
[1] Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan
Athletic Bilbao pada final
Copa del Rey. Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri dari
Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub
Adolfo Meléndez
menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan
Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke
Campo de O'Donnell pada tahun 1912.
[6] Pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah
Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata
Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.
[7]
Pada tahun 1929,
Liga Spanyol
didirikan. Real Madrid memimpin musim pertama liga sampai pertandingan
terakhir, namun saat itu secara mengejutkan mereka kalah oleh
Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona.
[8]
Real Madrid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka
pada musim 1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada
tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai
La Liga dua kali berturut-turut.
[9]
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943.
[10][11] Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun
Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di
Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat
Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah
Alfredo Di Stéfano.
[12]
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari
L'Equipe,
Gabriel Hanot,
Bernabéu, Bedrignan, dan
Gusztáv Sebes
menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang
klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian
menjadi dasar dari
Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini.
[13]
Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai
kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real
Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun
1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub
Jerman,
Eintracht Frankfurt pada tahun 1960.
[12]
Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan
piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan
UEFA.
[14] Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan
FK Partizan
2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya
terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama
kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.
[15] Tim ini kemudian dikenal lewat julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal dari "Yeah, yeah, yeah" chorus dalam lagu
The Beatles berjudul
"She Loves You" setelah empat anggota tim berpose untuk harian
Diario Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara kedua
Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.
[15]
Pada
1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol.
[16] Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun
1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris,
Chelsea.
[17] Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika
Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di
Argentina.
FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung.
[18] Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan
Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal
1980-an,
Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga dan mereka
membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi menuju ke atas
melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang baru
tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era
generasi
La Quinta del Buitre ("Lima Burung Nazar"), yang berasal dari nama
el buitre ("
burung nazar"), julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu,
Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah
Manuel Sanchís,
Rafael Martín Vázquez,
Miguel Pardeza, dan
Míchel. Dengan
La Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke
Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti
penjaga gawang Francisco Buyo,
bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan
penyerang Meksiko Hugo Sanchez,
Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan
Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup
signifikan: mereka berhasil memenangkan dua
Piala UEFA, lima gelar
Liga Spanyol berturut-turut, satu
Piala Spanyol, dan tiga
Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an,
La Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden
Lorenzo Sanz menunjuk
Fabio Capello
sebagai pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim,
Real Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi
Roberto Carlos,
Predrag Mijatović,
Davor Šuker, dan
Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti
Raul Gonzalez,
Fernando Hierro,
Iván Zamorano, dan
Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan
Fernando Morientes
pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya
lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer
Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke
Final Liga Champions UEFA dan mengalahkan
Juventus dengan skor 1–0 berkat gol dari
Predrag Mijatović.
Era saat ini (2000—sekarang)
Para pemain Real Madrid pada tahun 2007.
Beberapa bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid
memilih presiden yang baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah
pengusaha Spanyol,
Florentino Pérez.
[19]
Dalam kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan
memodernisasi fasilitas klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez
kepada kemenangan saat pemilihan adalah pembelian
Luís Figo dari seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona.
[20]
Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan
menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai
perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai
"Los Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain seperti
Zinédine Zidane,
Ronaldo,
Luís Figo,
Roberto Carlos,
Raúl González, dan
David Beckham.
Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez
gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga
Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar
Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar
La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala.
[21]
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat
Fabio Capello sebagai pelatih baru dan
Predrag Mijatović
sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La
Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi
hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut, Capello langsung
dipecat.
[22] Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih
Jerman,
Bernd Schuster.
[23]
Pada tanggal 1 Juni 2009,
Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai saat ini.
[24][25] Pérez melanjutkan tradisinya mengontrak pemain bintang dengan membeli
Kaká dari
AC Milan[26] dan kemudian membeli
Cristiano Ronaldo dari
Manchester United yang memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta
pound sterling. Di bawah asuhan pelatih kontroversial dari Portugal,
Jose Mourinho, Real Madrid berhasil memenangi gelar La Liga untuk ke-32 kalinya pada musim 2011-12.
[27]
Serba-serbi
Lambang dan kostum
Lambang Real Madrid dari masa ke masa.
Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan
sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai
"MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut
warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang
klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih
ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran.
[28] Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai
Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu,
Raja Alfonso XIII
memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan
secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal
dengan nama "Real Madrid".
[29]
Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan
ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real
Madrid Club de Futbol.
[28]
Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol
kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan.
Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan
Region Castile.
[9] Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya
Perang Saudara Spanyol—simbol
dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan,
dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile.
[11]
Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna
emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid
Club de Futbol.
[28] Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk
abad ke-21
dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang
dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang
agak cerah.
[28]
Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang
adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus
mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain
tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna
biru gelap.
[8][30] Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub
Corinthian F.C. pada tahun 1902.
[31] Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal
1940-an,
manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing
pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan
sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan
Atletico Madrid di
Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor.
[11] Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.
Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh
Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun 1998.
[32][33] Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh
Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh
Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992.
[34][35]
Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan
untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs
web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan
yang ditandatangani dengan
Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo
BenQ Siemens muncul di kaus klub.
[36] Sponsor di kaus klub Real Madrid saat ini adalah
bwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ Siemens.
[37][38]
Stadion
Stadion Santiago Bernabéu |

UEFA      |
Informasi stadion |
Nama lama |
Stadion Chamartín (1947—1955) |
Pemilik |
Real Madrid |
Lokasi |
Lokasi |
Avenida de Concha Espina 1, E28036,
Madrid, Spanyol |
Konstruksi |
Mulai pembangunan |
27 Oktober 1944 |
Dibuka |
14 Desember 1947 |
Direnovasi |
1982, 2001 |
Diperbesar |
1953, 1992, 1994, 2011 |
Biaya pembuatan |
288.342.653 Peseta
(€ 1.732.943) |
Arsitek |
Manuel Muñoz Monasterio, Luis Alemany Soler; Antonio Lamela (perluasan) |
Data teknik |
Permukaan |
Desso GrassMaster |
Kapasitas |
81.254 (stadion), 4.200 (suite) |
Ukuran lapangan |
105 m × 68 m |
Rekor kehadiran |
120.000 orang
(Real Madrid–Fiorentina, 30 Mei 1957) |
Pemakai |
Real Madrid (1947—kini)
Spanyol (1947—kini) |
Setelah pindah kandang ke
Campo de O'Donnell pada tahun
1912—yang kemudian bertahan untuk sebelas tahun—
[6] klub kemudian pindah kandang ke
Campo de Ciudad Lineal
selama setahun. Campo de Ciudad Lineal merupakan sebuah tanah kecil
dengan kapasitas 8.000 penonton. Setelah itu, Real Madrid pindah kandang
ke
Stadion Chamartín yang diresmikan pada tanggal 17 Mei
1923 dengan pertandingan melawan
Newcastle United.
[39] Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500 penonton ini, Real Madrid merayakan gelar
Liga Spanyol-nya yang pertama.
[8] Setelah beberapa keberhasilan dan seiring terpilihnya
Santiago Bernabéu Yeste
sebagai presiden klub, ia kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín
tidak cukup besar untuk ambisi klub sebesar Madrid. Ia kemudian
membangun sebuah stadion baru yang kemudian diresmikan pada tanggal 14
Desember 1947.
[11][40] Stadion tersebut adalah
Stadion Santiago Bernabéu yang dipakai sampai saat ini, meskipun stadion ini tidak memakai nama tersebut sampai tahun 1955.
[12] Pertandingan pertama yang diadakan di Bernabéu dimainkan antara Real Madrid dan klub Portugal
C.F. Os Belenenses, dan dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor akhir 3–1, dan gol pertama dicetak oleh
Sabino Barinaga Alberdi.
[11]
Kapasitas stadion kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang
dilakukan, sehingga membuat kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000
penonton.
[41][42]
Sejak itu beberapa modernisasi dilakukan pada stadion, salah satunya
meniadakan tempat menonton berdiri pada 1998–1999 seiring peraturan
UEFA.
[41]
Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2003, yaitu peningkatan sekitar
lima ribu kursi sehingga kapasitas stadion menjadi 81.254. Sebuah
rencana untuk menambahkan atap yang dapat dibuka juga telah diumumkan
kepada publik.
[43]
Stadion Bernabéu telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas dunia, di antaranya
Final Piala Negara Eropa 1964,
Final Piala Dunia FIFA 1982, serta Final Piala Eropa/Liga